Catur Meinggar Subarkah_IT SOLUTIONS FORUM

  IT SOLUTIONS FORUM

 

“PENERAPAN KALENDER ISLAM DAN WAKTU FAJAR”

 

Pembicara :

 

1.      Prof. Dr. Tono Saksono (Direktur ISRN UHAMKA)

“Digital Image Processing untuk penetapan Waktu Fajar yang lebih Presisi”

 

     Digital Image Processing

Akurasi Penentuan Waktu Fajar

Pada tanggal 23 Agustus 2016, diskusi internal tentang GIC dilaksanakan di kantor pusat MTT di Yogyakarta. Selain pembahasan GIC, juga dikenalkan tiga poin penelitian tentang waktu subuh. Ada banyak tanda bahwa dari Maret 2017 hingga Februari 2018 fajar masih terlalu dini. ISRN menggunakan Fixed SQM Depok untuk mengumpulkan data fajar, dengan tujuan untuk memahami korelasi antara keberadaan fajar dan posisi matahari musiman (terutama posisi matahari). Atau titik balik musim semi). Pada Maret 2018, ISRN mulai mendata dari luar Jakarta bahkan luar negeri.

Juni 2019 mengambil data twilight subuh dan isya ke Tacoma. Juni 2019 juga menerima permintaan tolong Open Fajr UK untuk memproses data twilight subuh Yorkshire : 56,430 foto digitaldigital selama 544 hari. Desember 2019 mengambil data twilight di Cairo dan Istanbul. Ada sumbangan crowdsourcing data foto digital dari Madinah. ISRN telah menjadi pemain global.

Total kolekasi ISRN saat ini 1,005 hari data twilighttwilight subuh dan isya yang tersebar di empat benua. Sedang dalam proses data twilight Australia melalui pertolongan seorang Ibu yang menetapmenetap di pinggiran kota Melbourne. ISRN telah menggunakanmenggunakan belasan sensor modern untuk merekam twilight subuh dan isya, termasuk Drone.

 

2.      Ismail Fahmi, Ph. D (Founder Drone Emprit)

 

“Data Science untuk kemajuan Astronomi dan Penetapan Kalender Islam”

 

Data Science merupakan gabungan dari beberapa domain.

Drone Emprit merupakan sebuah sistem untuk memonitor serta menganalisa media sosial dan platform online yang berbasis teknologi big data. Drone Emprit mampu untuk menyajikan tentang bagaimana sebuah hoax berasal. Drone Emprit ini sudah banyak di gunakan seperti big data di kementrian pertahanan, pikobar jawa barat, command center PP Muhammadiyah Yogyakarta dan kominfo. Di kominfo drone emprit dapat di fungsikan untuk memonitor konten yang buruk.

Drone Emprit sudah digunakan di Kementrian Pertahanan. Digunakan di Kominfo, yang dipakai untuk penangkisan konten negatif, seperti pornografi, kekerasan, dan hoax. Digunakan di Pikobar Jawa Barat, dan Command Center PP Muhammadiyah Yogyakarta.

 

THE BIG 3. Ada Big Data, Data Science dan Data Analytics. Data Science salah satu pengertian nya adalah gabungan dari berbagai atau beberapa bidang untuk membuka ruang riset dengan knowledge domain.

 

Apa itu Big Data?

Big Data adalah kumpulan data dari berbagai sumber, sering kali dicirikan oleh apa yang kemudian dikenal sebagai 3V : Volume, Variasi, dan Kecepatan (Velocity).  Seiring waktu, Vs lain telah ditambahkan ke deskripsi big data.

Apa itu Big Data Analytics?

Big Data Analycts adalah proses yang seringkali kompleks dalam memeriksa kumpulan data yang besar dan beragam, atau data besar, untuk mengungkap informasi - seperti pola tersembunyi, korelasi yang tidak diketahui, tren pasar, dan preferensi pelanggan - yang dapat membantu organisasi membuat keputusan bisnis yang tepat.

 

 

Tahapan dalam Big Data Analytics

 

1.       Mengidentifikasi suatu masalah.

2.       Merancang kebutuhan data.

3.       Pra–pengolahan data.

4.       Melakukan analitik pada data.

5.       Memvisualisasikan data.

 

 

Big Data Analytics Tools

Ingestion : REST, kafka, nifi dan lainnya.

Store : elasticsearch, mongoDB, Cassandra, HDFS dan lainnya.

Process & Analyze : python, apache solr, hadoop (mao reduce), elasticsearch dan lainnya.

 

Visualize : tableau (sever), HIGHCHARTS, grafana, QLIK, Power BI.

Project Big Data terkait atronomi biasanya membutuhkan fasilitas komputasi yang besar, baik dari sisi penyimpanan (storage) maupun pemprosesan (computing). Contoh : Project Lofar (Low Frequency Array) di Belanda, membutuhkan High Performance Computing dengan server IBM BLUE GENE yang disimpan di Universitas Groningen, Belanda.

Astron Lofar / Cit Blue Gene

Sistem Blue Gene P terdiri dari 3.072 node komputasi, masing-masing dengan memori 2 GB. Satu node komputasi terdiri dari 4 inti, memberikan total 12288 inti. Sejumlah "node I / O" digunakan untuk komunikasi dengan node komputasi dan melakukan operasi I / O antara node komputasi dan server data.

 

Meskipun sistem dapat digunakan sebagai satu blok komputasi besar, sistem ini telah dibagi dalam "partisi" logis.  Partisi ini berkomunikasi dengan frontend sistem melalui node I / O dan dapat digunakan secara terpisah. Pekerjaan yang dikirimkan ke partisi terputus-putus dapat dijalankan pada waktu yang sama. Project big data terkait astronomi biasanya membutuhkan fasilitas komputasi yang besar, baik dari sisi penyimpanan (storage) maupun pemrosesan (computing).

 

Dengan adanya fasilitas HPC sendiri, memungkinkan peneliti dari seluruh dunia untuk memanfaatkan nya bersama – sama secara lebih efektif.

Jika ukuran data dan komputasi relatif kecil, serta akses dan pengolahan data nya menggunakan mobile apss bisa menggunakan fasilitas Cloud computing yang di sediakan secara komersial seperti Google Cloud dan Microsoft Azure.Contoh Drone Emprit Academic yang menyimpan dan memproses data besar, lebih efektir dan murah jika menggunakan server sendiri (dedicated bare metal) dibandingkan menggunakan cloud computing.

 

 


 sumber

Catur Meinggar Subarkah 

2003015210

2A

Comments

Popular posts from this blog

Kuliah Online UHAMKA Menggunakan Aplikasi Moodle Agar Proses Belajar Online Mahasiswa Menjadi Mudah dan Efisien

Mahasiswa Magang BPTI dari Fakultas Teknik UHAMKA Lolos Tahap Seleksi Program Bangkit IT